Ada tiga landasan pengembangan kurikulum,
yakni landasan filosofil, psikologis, dan landasan sosiologis-teknologis.
Ketiga landasan tersebut diuraikan di bawah ini.
A. Landasan Filosofi dalam
Pengembangan Kurikulum
Filsafat
berasal dari kata Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “Sophia”. Philos,
artinya cinta yang mendalam¸dan Sophia adalah kearifan atau kebijaksanaan. Tujuan
pendidikan harus mengandung ketiga hal berikut:
Autonomy: artinya memberik kesadaran, pengetahuan
dan kemampuan yang prima kepada setiap individu dan kelompok untuk dapat
mandiri dan hidup bersama dalam kehidupan yang lebih baik.
Equity: artinya pendidikan harus
memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat untuk dapat berpartisipasi
dalam kebudayaan dan ekonomi.
Survival: artinya pendidikan bukan saja
harus dapat menjamin terjadinya pewarisan dan memperkaya kebudayaan dari
generasi ke generasi akan tetapi juga harus memberikan pemahaman akan saling
ketergantungan antara manusia.
B. Landasan Psikologis dalam
Pengembangan Kurikulum
Secara psokologis, anak didik memiliki
keunikan dan perbedaan-perbedaan baik perbedaan minat, bakat, maupun potensi
yang dimilikinya sesuai dengan tahapan perkembangannya. Dengan alasan itulah,
kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologis perkembangan dan belajar anak.
a. Psikologi Anak
Salah satu hal yang perlu diketahui
tentang anak, adalah masa-masa perkembangan mereka. Menurut Piaget,
perkembangan intelektual setiap individu berlangsung dalam tahapan-tahapan
tertentu. Yaitu 4 fase sebagai berikut:
1. Sensorimotor, baru lahir-2 tahun;
2. Praoperasional, 2-7 tahun;
3. Operasional konkret, 7-11 tahun; dan
4. Operasional formal, 11- 14 tahun ke
atas.
b.
Psikologi belajar
Perkembangan kurikulum tidak akan terlepas
dari teori belajar. Sebaba, pada dasarnya kurikulum disusun untuk membelajarkan
siswa. Banyak teori yang membahas tentang belajar sebagai proses perubahan
perilaku. Namun, demikian, setiap teori itu berpangkal dari pandangan tentang
hakikat manusia.
C.
Landasan Sosiologis – Teknologis dalam Pengembangan Kurikulum
Sekolah berfungsi untuk mempersiapkan
anak didik agar mereka dapat berperan aktif di masyarakat. Oleh karena itu,
kurikulum sebagai alat dan pedoman dalam proses pendidikan di sekolah harus
relevan dengan tuntuan masyarakat. Dengan demikian dalam konteks ini, sekolah
bukan hanya berfungsi untuk mewariskan kebudayaan dan nilai-nilai suatu
masyarakat, akan tetapi juga sekolah berfumngsi untuk mempersiapkan anak didik
falam kehidupan masyarakat. Oleh Karena itu, kurikulum bukan hanya berisi
berbagai nilai suatu masyarakat akan tetapi bermuatan segala sesuatu yang
dibutuhkan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar