Kitab cuci
agama brahma terbagi dalam dua golongan yaitu :
A.
Sruti, yakni setiap kitab yang berisikan
ajaran yang langsung diwahyukan brahma ( Zat tunggal maha pencifta ) kepada
rishi ( orang suci ) kitab suci veda.
B.
Amriti yakni setiap tradisi baik berupa
ucapan, perbuatan, dan tulisan dari ajaran orang rishi ( orang suci ) atau
ajaran orang acharya ( guru ) ataupun ajaran avatar ( inkarnasi- ilahi ) seumpama krisma dan
lainnya.
Komentar-
komentar kitab itu satu persatu di sebut brahma-sutras,dan
brahma- sastras.
Kitab
suci agama veda
Veda itu
bermakna : pengetahuan dan nama bagi kitab suci didalam agama brahma, terdiri
atas empat samhita ( himpunan ), yaitu:
1.
Rig-Veda, berisikan 1028 buah nyanyian
keagamaan ( hymns ) dan terdiri atas 10.6000 bait, terpandang samhita paling tertua
diantara himpunan lainnya.
2.
Sama-Veda, berisikan kumpulan nada
bunyi-bunyian bagi mengiringi nyanyian keagamaan didalam Rig-Veda.
3.
Yajur-Veda, berisikan kumpulan nyanyian
keagamaan beserta peraturan- peraturan upacara kebaktian.
4.
Atharva-Veda, terpandang samhita paling
belakangan sekali, himpunan mantra- mantra, guna- guna, nyanyian-nyanyian
perkawinan, disertai pembahasan filosofis dan theologis
Keyakian
tentang brahma
Keyakinan dalam
agama hindu sudah jauh berbeda dari keyakinan yang hidup didalam agam brahma.
Sekalipun agama hindu itu masih tetap memperpegangi kitab Veda, dan penapsiran
dari pokok- pokok kitab Veda.
Menurut ajaran
kitab Veda bahwa alam semesta itu beserta segenap mahkluk- mahkluk jasmani,
adalah diciftakan oleh wujud tunggal yang di panggil sebagai : brahma
Zatnya dipanggil
di panggil dengan sebutan brahma, kasta tertinggi didalam masyarakat yang berkewajiban
memikul dan menyebarkan ajaran. brahma di panggil dengan sebutan brahmana.
Di dalam kitab
suci peda dinyatakan bahwa brahma itu, yang merupakan wujud tunggl pencipta,
memiliki sipat- sipat kesempurnaan. Tidak dapat diraba, didengar dan dilihat.
Dikenal dengan pertanyaan dalam alam semesta. Brahma itulah yang mesti di
sembah dan dipuja.
Tentang
mahkluk rohani
Mahkluk- mahkluk
rohani yang diciftakan brahma itu terbagi dalam dua golongan :
1.
Devas, bermakna ‘’ yang cemerlang ‘’
sekalian mahkluk yang dipanggil ( devas ) itu dinyatakan taat mengab di kepada
brahma. Tidak ada sepatah katapun dalam kitab veda memberikan kepada mereka
kedudukan sebagai ilah- ilah ( gods ) yang mesti disembah ataupun dipuja. hanya
diberikan jabatan martabat dan jabatan tertentu, seumpama dewa indra untuk
menjaga swarga-loka dan dewa yama untuk mencabut nyawa mahkluk, dan dewa wishnu
untuk utusan brahma kepada para rishi.
2.
Asuras, bermakna ‘’gelap’’ jikalau devas
itu diciftakan dari api ( nar). Tetapi martabatnya jatuh karna menyangkal
brahma dan menyalah artikan ajaran brahma. Kepala dari golongan mahkluk- rohani
yang dipanggilkan asuras itu disebut : Virochana.
Penafsiran
terhadap kitab Veda dan perkembangan penafsiran itu bertambah lama bertambah
menyimpang dari pokok isinya. Sejalan itu lantas Agama brahma itu dinyatakan
agama hindu yakni agama bagi seluruh india.
Menurut
penafsiran didalam agama itu bahwa brahman adalah wujud ajali dalam keadaan diam, pada saat kudratnya
bergerak diciftakan alam semesta, maka brahman itu menjelma menjadi brahma.
Kodratnya yang
memelihara dan dan memperkembangakan alam semesta itu menyebabkannya menjelma
dalam bentuk wishnu, kudratnya yang mengembalikan setiap sesuatunya didalam
alam semesta itu kepada asalnya yang semula, melalui pembinasaan dan
pemusnahan, menyebabkannya menjelma dalam wujud Shiva. Itulah tiga oknum dari
barhman, yaitu : brahman dan wishnu dan shiva. Faham itulah yang disebut trimurti.
Manimpestasi
kudrat yag lambat laun didalam penghayatan ajaran itu berkembang menjadi personifikasi, yaitu menjadi tiga oknum
yang berdiri sendiri dengan wewenang tersendiri.
Dalam paham
trimurti itu diperoleh perkembangan dengan melahirkan pasangannya, yaitu
Trishakti, yang merupakan permaisuri ( shakti ) dari satu persatunya,yaitu :
1. Sharasvati,
permaisuri dari brahma, dewi kebijaksanaan dan pengetahuan .
2. Lakshmi,
permaisuri dari wisnu, yang melambangkan dewi kecantikan dan bahagia.
3. Parpati,
permaisuri shiva, melambangkan dewi keberanian dan kegarangan.
Satu persatunya
itu, baik trimurti maupun trishakti, telah dijadikan wujud pujaan. Terhadap
satu persatunya dan di buat patungnya untuk dijadikan pujaan.
Perkembangan
ajarantentang avatar, yaitu penjelmaan
satu persatu dewi itu dalam bentuk manusia. Dewa wisnu dalam berbagai kisah
dilukiskan dalam berbagai inkarnasi :
1.
Varahavatara, menjelma sebagai seekor
babi jantan yang menyilamatkan bumi dari terkaman maut.
2.
Rama, sebagai pahlawan yang memusnahkan
pangguan dan kejahatan para raksasa terhadap manusia.
3.
Parashuram, sebagai seorang suci “( brahmin
) yang memberikan bimbingan dan tuntunan.
4.
Krisna, sebagai kusir kereta perang arjuna, yang memberikan pengetahuan sangat
tinggi tentang kehidupan dan kematian.
Dewa shiva dalam
berbagai kisah dilukiskan pula dalam berbagai iankarnasi : Ghandara, mahadeva,
ishwara, nilakanta, nataraja dan dari dewa shiva dengan dewi parvati berkembang
pauja ajaran turunannya yaitu :
(1) ganapati,
yang menguasai bidang pertanian (2) shabramanya atau skanda yang mengusai
seluruh ular cobra.
juga dewi dalam
berbagai kisah di jelaskan termasuklah dewi kali,dewi durga, mahadewi.
Manusia
dan kebaikan
Hidup setiap
manusia didunia menurut ajaran agama brahma/ hindu dikuasai oleh tiga kemestian
:
(1) karma, yakni
memikul atas semua yang di lakukan dan menaggung akibatnya.(2) samsara, yakni
hidup terulang kembali didunia di sebabkan kehidupan sebelumnya belum murni.(
3) Moksha, yakni satu- satunya jalan untuk terbebas dari karma dan samsara dan
memurnikan kehidupan duniawi dengan mengenali dia dan menyatukan diri.
Moksha
dan yoga
Seseorang Cuma
akan dapat dilepaskan lingkaran karma dan samsara apabila di sanggup membuat
dirinya benar-benar suci dan dapat disebut moksa.
Togachara
terbagi atas dua tingkatan. Tingkatan pertama bersifat amal- amal lahiriah. Dan
tingkatan kedua bersifat amal- amal bathiniah. Yaitu :
(1) yama yog,
menahan diri untuk membunuh, berdusta, curang, khianat, iri, dengki, ria,
tamak, dan segala jenis perbuatang yang
dipandang dosa.(2) niyama-yoga, melatih dan membinasalkan diri melakukan segala
perbuatan yang bersifat kebaikan dan kebajikan.(3) asana-yoga, memilih dan
menentukan sikap tubuh tertentu bagi meditasi.(4) pranayama-yoga, menahan nafas
dalam sikap tertentu pada saat meditasi itu(5) pracahara-yoga, meniadakan
pengaruh indra atas benda apapun yang berada.
Raja-yoga
:
(1) dharana,
pemusatan fikiran atas suatu titik sasaran, yaitu brahman, tanpa tertegar oleh
apapun. ( 2) ahyana-yoga, renungan rohani yang terus menerus terhadap titik
konsentrasi, yaitu brahman tanpa ada ingatan lainya. (3) samadhi, mencapai
titik ektasi hingga pada hingga pada saat itulah bersatu atman dengan brahman.
Degan rumusan ‘’aku adalah dia dan dia adalah aku’’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar